Jakarta (UNAS) – Fakultas Biologi dan Pertanian Program Studi Biologi Universitas Nasional (UNAS) melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Wilayah Resort Gambung, Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat, pada Rabu – Minggu, 01 – 05 Mei 2024. KKL ini diikuti oleh 20 Mahasiswa/I, 4 Siswa Sekolah dan turut serta 9 Dosen Program Studi Biologi.

Pada kegiatan KKL ini mahasiswa memiliki kesempatan untuk menggali lebih dalam melalui eksplorasi lapangan yang intensif dan pengamatan langsung terhadap berbagai aspek kehidupan. Dengan berada di alam terbuka, para mahasiswa dapat mempelajari ekosistem yang kompleks, mengamati beragam spesies flora dan fauna, serta memahami interaksi antara organisme dan lingkungan.

Ketua Panitia Dr. Fitriah Basalamah, M.Si. mengatakan, KKL ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di Prodi Biologi UNAS yang bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam proses pengambilan data kemudian mengolah dan menganalisis sampai membuat sebuah laporan.

Dosen dan Mahasiswi dari kelompok studi primata melakukan pemantauan habitat primata pada kegiatan KKL, di kawasan Gambung, Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat, Jumat, 03 Mei 2024

Ia melanjutkan, pada KKL tahun ini, prodi Biologi bekerjasama dengan The Aspinal Foundation dan juga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Jawa Barat. “Sehingga mereka dapat membantu menginformasikan atau mendampingi teman-teman mahasiswa yang melaksanakan kegiatan ini,” ujar Fitriah yang juga Ketua Program Studi Magister Biologi (S2) UNAS.

Pada KKL ini, ada lima kelompok studi, dimana mahasiswa dibagi kedalam lima bidang sesuai dengan minat masing-masing. Adapun lima bidang tersebut yaitu Herpetologi, Primata, Etnobotani, Jamur, dan  Insekta.

“Jadi teman-teman (mahasiswa) mencoba mengetahui dan mencari tahu, ada keanekaragaman apa saja dari masing-masing bidang kelompok tersebut sehingga kita tahu keanekaragaman yang ada di sini. Karena di kawasan ini belum banyak informasinya terkait dengan keanekaragaman hayati jadi harapannya mudah-mudahan hasil yang didapat bisa memberikan informasi tambahan kepada The Aspinal Foundation dan juga Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Jawa Barat,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, M.Si. mengatakan KKL adalah suatu kegiatan praktik lapangan dengan menerapkan metodologi eksplorasi keanekaragaman hayati dengan dibimbing oleh para dosen. Fachruddin mengungkapkan, setelah menjalankan KKL ini, mahasiswa diwajibkan membuat paper/makalah yang berkaitan dengan temuan dilapangan saat eksplorasi yang kemudian diseminarkan di kampus.

“Kami akan membuat sebuah prosiding nanti di prosiding itu akan disebarkan untuk masyarakat, jadi ini juga bermanfaat untuk BKSDA supaya meng-Update mengenai apa yang ada di sini (Wilayah Resort Gambung, Cagar Alam Gunung Tilu),” jelasnya.

Salah satu mahasiswi Program Studi Biologi Karina Mutiara Amira yang mengambil minat insekta mengaku selama tiga hari melakukan pengamatan, ia mendapatkan banyak jenis kupu-kupu dan sudah teridentifikasi sebanyak 46 spesies. Adapun pengambilan data tersebut meliputi spesies kupu-kupu tumbuhan inang dan tumbuhan pakan.

Dalam kegiatan ini, turut mengajak siswa sekolah dari SMK Al Wafa, Ciwidey. Ada empat siswa yang ikut pada KKL ini dan masing-masing siswa masuk kedalam kelompok studi yang berbeda-beda.

Foto bersama saat kegiatan KKL, di kawasan Gambung, Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat, Rabu, 01 Mei 2024

Siswa SMK AL Wafa Muhammad Ari Badri Tamam saat diwawancarai oleh tim Humas UNAS mengaku mendapatkan ilmu dan pengalaman baru yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Ari yang masuk ke dalam kelompok studi herpetologi juga mengatakan bahwa penelitian itu tidak hanya mengambil sampel dan diteliti di laboratorium saja namun juga perlu memperhatikan hal teknis lainnya.

“Kita harus meneliti mulai dari waktu kita berangkat kemudian jaraknya dari mana sampai mana, substrat dari habitat herpet itu sendiri kemudian jenis dan jumlahnya dan lain sebagainya. Banyak sekali hal yang saya dapatkan mulai dari hari pertama sampai hari terakhir ini dan Insya Allah pengalaman saya disini akan saya sebarkan kepada teman-teman saya di sekolah supaya tentunya menjadi ilmu yang bermanfaat kedepannya,” ucap Ari.

Ari pun berharap agar kegiatan KKL ini dapat terus dijalankan dengan mengundang siswa-siswi sekolah agar dapat memberikan pendidikan mengenai flora, fauna serta pentingnya lingkungan bagi makhluk hidup kepada masyarakat. (MPR)