Jakarta (UNAS) – Program Studi Biologi Fakultas Biologi dan Pertanian (FBP) Universitas Nasional (UNAS) ikuti sharing session dengan peneliti dari Max Planck Institute, Germany, Dr. Ani Permana, secara daring melalui zoom meeting, Senin (18/03).

Astri Zulfa, S.Si., M.Si., dosen Biologi Universitas Nasional.

“Kami dari Prodi Biologi sangat antusias untuk bisa mengikuti sharing session dengan peneliti dari luar negeri. Hal ini bisa membuka pikiran kita mengenai orangutan yang merupakan salah satu topik penting di setiap kajian keilmuan Prodi Biologi FBP UNAS,” ujar Dosen Biologi UNAS, Astri Zulfa, S.Si., M.Si.

Dalam kegiatan ini, Ani mempresentasikan penelitiannya yang berjudul ‘Evolutionary Precursors and Selective Pressures on the Evolution of Human Language’. Ia mengupas tuntas mengenai evolusi bahasa orangutan yang juga berkesinambungan dengan evolusi manusia.

Dr. Ani Permana,peneliti dari Max Planck Institute, Germany.

“Saya telah meneliti orangutan di Indonesia kurang lebih selama 20 tahun. Namun, khusus evolusi bahasa orangutan saya telah melakukan sebuah penelitian mulai dari tahun 2019 dan berakhir pada tahun 2022,” ucapnya. Sepanjang melakukan penelitian, Ani yang juga merupakan peneliti dari University of Warwick UK itu mengaku telah banyak menemukan temuan-temuan baru, salah satunya ialah orangutan mampu berkomunikasi tentang masa lalu.

“Selain manusia, kemampuan tersebut hanya dimiliki oleh primata ini. Orangutan juga memiliki alarm pengingat spesifik yang terdengar seperti suara ciuman manusia. Hal ini bisa membantu mereka untuk mengingatkan orangutan lain tentang adanya bahaya atau hewan pemburu,” jelasnya. Berdasarkan temuan ini, Ani berpendapat bahwa kemampuan manusia mengenai mengingat masa lalu juga mungkin saja hasil evolusi dari perilaku orangutan. Meski demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini

“Sebenarnya masih banyak hal yang perlu didalami mengenai kelangsungan hidup orangutan. Oleh karena itu, saya sangat bersemangat untuk memperluas penelitian ini dan melakukan eksperimen lanjutan,” pungkasnya.(MPR)