Jakarta (UNAS) – Prodi Ilmu Komunikasi melalui salah satu mata kuliahnya Public Relations & Manajemen CSR (Corporate Social Responsibility), mendorong mahasiswa untuk aktif melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Dalam keterangannya, Dosen pengampu mata kuliah PR dan Manajemen CSR Yayu Sriwartini, S.Sos., M.Si. mengatakan bahwa kegiatan PKM dapat dianalogikan sebagai kegiatan CSR perusahaan tempat para mahasiswa bekerja kelak di kemudian hari. Oleh karena itu, kata Yayu, para mahasiswa harus memiliki gambaran bagaimana berkiprah di masyarakat, memberikan sumbangsih pemikiran serta menjadi bagian dari solusi atas permasalahan masyarakat.

Ia juga menyatakan bahwa kegiatan PKM hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ini menjadi bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dari delapan kelompok yang melakukan kegiatan PKM, tiga kelompok diantaranya sudah melaksanakan di berbagai tempat secara daring dan luring yaitu pengenalan teknologi informasi kepada para siswa di Sekolah Master Depok pada 19 Desember 2020, Pembelajaran Bahasa Inggris Dasar bagi anak-anak binaan karang taruna RT. 4 di Kelurahan Cimanggis Kecamatan Harjamukti Depok pada 20 Desember 2020 dan Webinar Literasi Media Digital di Era 4.0 pada siswa/siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jakarta Selatan pada 21 Desember 2020. Sementara, lima kegiatan PKM lainnya akan dilaksanakan dalam dua minggu kedepan secara simultan.

Yayu juga menyampaikan bahwa kaitannya dengan aktivitas kehumasan adalah melalui mata kuliah PR dan Manajemen CSR, mahasiswa tidak sekedar praktek melakukan kegiatan PKM. Tetapi, para mahasiswa juga harus mampu mengkomunikasikan kegiatan tersebut secara tertulis maupun visual yang dipublikasikan ke media massa, media sosial maupun jurnal ilmiah.

“Karena aktivitas pengkomunikasian itulah yang harus mereka lakukan ketika kelak melaksanakan berbagai aktivitas kehumasan/PR,” katanya.

Tidak hanya berhenti disitu, Yayu juga mendorong para mahasiswa untuk bisa mendiseminasikan kegiatan PKM-nya ke seminar-seminar.“Bahkan sangat memungkinkan mahasiswa pun didorong untuk mendiseminasikan kegiatan PKM yang sudah dilakukannya ke seminar-seminar PKM,” pungkas Yayu yang juga pembimbing kegiatan PKM.

Sementara itu, salah satu mahasiswa yang melakukan PKM Dina Iqomah Febriyani mengungkapkan bahwa kegiatan PKM merupakan pengalaman baru bagi perempuan kelahiran Jakarta 15 Februari 1997 itu dan kelompoknya. “Hal ini pengalaman baru untuk saya dan juga kelompok kami dikarenakan respon anak-anak yang sangat aktif, kami melihat semangat anak-anak untuk terus belajar disaat masa pandemi saat ini dimana proses belajar juga sulit dilakukan dari rumah,” ungkapnya saat di wawancarai melalui Whatsapp.

Dalam kegiatan PKM-nya, Dina bersama kelompoknya melakukan pembelajaran dasar bahasa inggris kepada anak-anak Binaan Karang Taruna RT. 04 di Kecamatan Cimanggis Kelurahan Harjamukti, Depok.

Ditanya tentang tema kegiatan PKM, Dina menyatakan bahwa pembelajaran dasar bahasa Inggris sangat penting untuk anak-anak. Menurutnya, di era globalisasi saat ini, anak-anak perlu dibekali kemampuan dalam berbahasa inggris sehingga berguna bagi anak-anak nantinya.

Senada dengan Dina, mahasiswa kelas karyawan yang juga menjalankan PKM Kris Saputri menyatakan bahwa kegiatan PKM yang dilakukannya merupakan pengalaman yang sangat berharga dan bermanfaat baginya. Dalam kegiatan PKM-nya, Kris bersama dengan dua temannya melakukan literasi media digital di era 4.0 pada siswa-siswi Madrasah Aliyah Mu’allimin Muhamadiyah, Tebet, Jakarta Selatan.

Ia juga menceritakan bahwa selama kegiatan PKM berlangsung, siswa-siswi sangat antusias mengikuti kegiatan PKM dan mendapat respon yang sangat baik. Selain berbagi ilmu dan pengalaman, Kris juga belajar bagaimana cara berkomunikasi serta menyampaikan pesan dengan baik kepada siswa-siswi.

Kris pun berharap, kegiatan PKM yang telah dilakukan dapat menambah pengetahuan dan siswa-siswi dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial. “Harapannya kegiatan PKM yang telah dilakukan bukan hanya sebatas tambahan pengetahuan bagi adik-adik namun juga bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk menggunakan media sosial yang lebih bijak dan bermanfaat,” ujar Kris mahasiswa prodi ilmu komunikasi angkatan 2018 itu. (*DMS)