Jakarta (Unas) – Fakultas Teknologi, Komunikasi, dan Informatika (FTKI) Universitas Nasional (Unas) selenggarakan webinar audit mutu internal dan penjaminan mutu fakultas, Sabtu (12/12). Ketua UPM FTKI Unas, Sari Ningsih, S.Si., M.M mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mensosialisasikan pelaksaaan audit mutu internal guna meningkatkan mutu prodi dan fakultas.


Sari Ningsih, S.Si., M.M
“Ini merupakan upaya FTKI untuk menjamin mutu tingkat internal guna meningkatkan prodi dan fakultas yang berkualitas unggul. Semoga webinar audit ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada dosen,” ujarnya dalam kegiatan tersebut.

Hadir sebagai pembicara, Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Gunadarma, Dr. Ir Sudaryanto,  M.Sc. mengatakan, Audit Mutu Internal (AMI) sendiri bertujuan untuk memeriksa kesesuaian unsur-unsur sistem mutu dengan standar yang telah ditentukan, memeriksa keefektifan pencapaian tujuan mutu, serta memfasilitasi teraudit dalam penetapan langkah peningkatan mutu.


Dr. Ir Sudaryanto,  M.Sc.
“AMI merupakan sebuah proses yang sistematis untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya untuk menentukan sejuah mana kriteria audit telah terpenuhi, atau apakah proses pelaksana kegiatan di prodi sesuai prosedur dan telah mencapai standar,” jelasnya.

Ia melanjutkan, mekanisme atau siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sendiri dapat dilakukan dari mulai penetapan standar dikti, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, serta peningkatan. Hal ini bersadarkan Pasal 52 ayat (2) UU No. 12 th 2012 tentang Dikti. “Program studi juga bisa mencapai standar yang lebih ditetapkan dari Dikti agar peluang akreditasi bisa lebih unggul,” tegasnya.

Kompetensi Lulusan Bagi Dunia Industri

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pilar Teknologi Sinergi, Enny Susana, S.Kom, MM, mengatakan, pengetahuan dan keterampilan yang baik sangat dibutuhkan bagi lulusan IT untuk menjawab kebutuhan industri.


Enny Susana, S.Kom, MM.
“Hal tersebut juga dibutuhkan jika ingin menjadi konsultan IT. Seorang konsultan harus bisa menjadi problem solver yang memiliki keahlian dan keterampilan tinggi, pola pikir yang out of the box, serta mampu memberikan alternatif jalan keluar beserta dengan konsekuensinya masing-masing,” jelasnya.

Oleh sebab itu, tambah Enny, universitas terutama program studi memiliki peran besar untuk mencetak lulusannya agar dapat bersaing di lapangan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. “Dengan berkualitasnya para lulusan, hal ini juga dapat meningkatkan mutu dari program studi itu sendiri. Mulai dari perkuliahan, dosen perlu memberikan wawasan yang lebih kepada mahasiswanya agar siap bersaing dan memiliki kompetensi yang mumpuni,” tutupnya.


Dr. Fauziah, S.Kom., MMSI.