Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional kembali menambah deretan pencapaian melalui 5 mahasiswa yang berhasil lolos seleksi mengikuti program yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Adapun program tersebut ialah Bantuan Dana Program Transfer Kredit Internasional tahun 2021.

Pada kesempatan ini, Universitas Nasional bekerjasama dengan Università Degli Studi  Di Napoli “L’Orientale” di Italia. Sehubungan masih di tengah kondisi pandemi Covid-19, pelaksanaan kegiatan program pembelajaran dilakukan secara daring.

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dit. Belmawa) sebagai penyelenggara, mengadakan monitoring dan evaluasi untuk program ini. Dilaksanakan secara tatap muka di Korea Corner Universitas Nasional Blok IV Lt. 1 pada Rabu (13/10/2021).

Kepala Kantor Kerjasama Internasional (KKI) Universitas Nasional Dr. Sugardjito menyampaikan bahwa universitas melalui KKI dan program studi mendukung kebutuhan mahasiswa dalam program ini.

Dr. Sugardjito

“Kami akan mendukung di belakang, memproses perjalanan untuk mendaftarkan ke sekolah luar negeri, menghubungkan dengan professornya itu. Kami dari KKI selalu membantu,” tutur Sugardjito.

Subkoordinator Rekognisi Pembelajaran Lampau Dit. Belmawa Kevin Marbun turut hadir secara virtual, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk pengawalan program. “Harapan kami kegiatan ini sebagai bentuk pengawalan program. Sehingga secara cepat kami mengetahui tingkat kesuksesan pelaksanan program,” katanya.

Selanjutnya, sharing session dan interview penyelenggaraan program Transfer Kredit Internasional 2021 yang dipimpim langsung oleh Tim Pokja ICT Belmawa Aziz Boing S. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi dua tahapan yaitu bersama dengan penanggung jawab dari perguruan tinggi yaitu KKI dan perwakilan fakultas atau program studi. Serta, sesi kedua bersama dengan mahasiswa.

Adapun kelima mahasiswa tersebut yaitu Raisha Safira Rachmanti dari prodi Ilmu Politik, Mutiarani Pubas dan Marsella Putri Indahsari dari prodi Sastra Inggris, Nada Lingga Afrili dari prodi Sastra Indonesia, dan James Baron Siahaan dari prodi Hubungan Internasional. (*ARS)