JAKARTA (UNAS) – Bulan Suci Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk berbagi keberkahan. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penyelenggaraan buka puasa bersama Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS), Selasa (14/05) di Aula UNAS. Mengusung tema ‘Indahnya Berbagi di Bulan Istimewa’, kegiatan tahunan ini dihadiri oleh keluarga besar Fakultas Biologi dari mahasiwa, dosen, staff, dan juga alumni. Selain itu, Fakultas Biologi juga turut mengundang anak yatim dan hadroh untuk mengisi acara buka puasa bersama.

Dalam rangkaian acaranya pun, diisi oleh pembacaan ayat suci Al-Quran dan sari tilawah serta ceramah agama sembari menunggu adzan Maghrib yang disampaikan oleh Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Sutan Takdir Alisjahbana UNAS, Aos Yuli Firdaus, S.IP., M.Si. Ketua pelaksana kegiatan ini, Tiara Bazighah Raihaningrum mengatakan, kegiatan ini bukan semata-mata hanya untuk buka bersama, tetapi juga menjalin silaturahmi diantara keluarga besar Fakultas Biologi UNAS.

“Sesuai temanya, ini adalah acara dari Fakultas Biologi untuk saling berbagi dan wujud nyata keperdulian kita bahwa bulan Ramadhan itu membawa berkah apalagi kalau bisa saling bersilaturahmi,” ungkapnya. Menurut mahasiswi angkatan 2018 itu, partisipasi dari mahasiswa Biologi begitu besar untuk ikut serta dalam buka bersama ini. Ia berharap, selain sebagai wadah silaturahmi, acara ini juga dapat menambah pengetahuan bersama mengenai ceramah agama yang disampaikan.

Membawakan ceramah yang bertemakan ‘Janganlah Suuzon kepada Allah’, Aos Yuli Firdaus, S.IP., M.Si mengatakan bahwa suuzon adalah perilaku manusia yang munafik dan bukan merupakan ciri dari orang mukmin. “Apapun takdir yang sudah Allah tetapkan baik atau buruk, kita harus menerimanya karena dibalik itu semua terdapat hikmah yang Allah berikan kepada kita,” jelasnya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAS itu menambahkan, selama berpuasa seseorang diharuskan untuk menghindari perbuatan yang menjauhkan diri dari Allah. Sebagai panggilan bagi orang-orang yang beriman, ada baiknya bulan puasa diisi oleh perilaku dan perkataan yang baik. “Sebagai orang beriman, maka diwajibkan untuk berpuasa agar kamu bertaqwa. Puasa bukan hanya sekadar menahan makan dan minum, tetapi juga menahan segala niat buruk yang ada di dalam diri kita. Terutama berpikir suuzon tadi, khususnya kepada Allah,” katanya.(#NIS)