Jakarta (UNAS) – Keyakinan beragama tidak hanya sekedar membahas mengenai kepercayaan itu sendiri. Kelompok agama di dunia memiliki investasi aset yang antara lain ditujukan untuk kepentingan kemanusiaan dan kelestarian alam.

FaithInvest adalah organisasi keanggotaan nirlaba internasional untuk kelompok agama dan investor kelembagaan berbasis agama. Melalui programnya, The Faith Long-term Plans, kelompok agama dunia berkomitmen tentang bagaimana mereka akan mengelola aset, investasi, pengaruh, dan sumber daya mereka untuk mendorong tindakan terhadap perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.

Program ini terdiri dari webinar series yang mengundang narasumber dari lintas negara dan kelompok agama. Webinar ini memberikan contoh bagaimana kelompok-kelompok agama membagikan kabar baik tentang upaya-upaya mereka terkait isu perubahan dan krisis iklim. Tema webinar pada hari Selasa (18/5) mengenai Developing your Faith Long-term Plan: Media & Outreach.

Dr. Fachruddin Mangunjaya

Sehubungan dengan tema yang diangkat, salah satu narasumbernya ialah aktivis lingkungan terkemuka di dunia Muslim, Dr. Fachruddin Mangunjaya. Fachruddin ikut memiliki peran dalam pengajuan Fatwa tentang Pelestarian Satwa Langka untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem yang ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia Nomor 04 Tahun 2014.

“Hal ini sangat penting karena populasi hewan langka semakin menurun dan kemungkinan akan terus berkurang dikemudian hari sehingga kami meminta fatwa tersebut. Kami berharap melalui fatwa ini dapat membantu kelangsungan hidup masyarakat Muslim yang ada di hutan dengan memiliki pedoman dari perspektif Islam tentang bagaimana mereka mengambil tindakan terhadap hewan liar,” ujarnya yang juga selaku Ketua Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional.  

Tidak hanya sampai disitu, Fachruddin juga mensosialisasikan dan menyebarluaskan fatwa melalui pemanfaatan media seperti website, whatsapp grup, dan sosial media (facebook, twitter, instagram, dan youtube). Untuk memperluas jangkauannya, ia juga menggandeng para pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat serta melakukan penelitian dan studi akademis.

“Kami juga membuat poster, buku panduan serta kami menyampaikan detail fatwa saat khutbah sholat Jumat. Kami juga memiliki whatsapp grup dengan para ulama agar dapat menyebarkan fatwa ke daerah-daerah,” jelas Fachruddin. Setidaknya ia telah membantu melatih lebih dari 1.000 ulama dalam menyampaikan dakwah yang menghubungkan sains dan agama dengan muatan lingkungan.

Webinar ini juga mengundang narasumber dari Representative to the United Nations, Baha’i International Community, United States, Daniel Perell dan Director of Special Projects, Global Catholic Climate Movement, Reba Elliott yang dimoderatori langsung oleh Head of Communications, FaithInvest , Susie Weldon. (*ARS)