JAKARTA – Universitas Nasional (Unas) menggelar wisuda untuk seluruh jenjang pendidikan tinggi, di Jakarta Convention Center, Minggu (21/4). Wisuda periode I Tahun Akademik 2018/2019 kali ini berbeda dengan wisuda sebelumnya. Pasalnya, seluruh panitia wisuda mengenakan pakaian tradisional adat dari seluruh nusantara.
Selain untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari yang sama, Unas ingin mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu dan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika, pasca pesta demokrasi Pemilu yang baru usai dilaksanakan.

‘’Hari ini adalah hari istimewa. Bukan hanya hari ini adalah hari wisuda yang membahagiakan, namun hari ini juga dirayakan sebagai Hari Kartini. Kartini adalah sosok simbol merdekanya perempuan atau wanita Indonesia untuk meraih pendidikan, meraih cita-cita, meraih mimpi untuk maju bersama membangun diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya, yaitu bangsa dan negara Indonesia,’’ ungkap Rektor Unas, Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A dalam sambutannya.

Ia pun memberikan selamat kepada seluruh perempuan yang telah meraih pendidikan dan mendapatkan profesi yang dulu tidak pernah terbayangkan. Serta, seluruh ibu yang ada di acara wisuda ini, yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik putra putrinya hingga hari ini meraih prestasi, di wisuda sebagai salah satu bentuk keberhasilan dalam hidupnya.

Menurut El Amry, hari Kartini juga memiliki simbol cintanya kita terhadap Indonesia yang Bhinneka. Untuk itu, dia mengapresiasi seluruh panitia yang mengenakan baju tradisional adat nusantara seperti baju dari adat Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Lombok, hingga Papua. Hal ini untuk menunjukkan indahnya kebhinekaan Indonesia yang sama-sama dicintai.

Pesan lain yang ingin disampaikan saat wisuda kali ini, lanjutnya, adalah meski terdapat perbedaan pilihan pada saat Pemilu, namun sivitas akademika Unas tetap bersatu menggelar perhelatan akbar wisuda yang konsisten dilaksanakan Unas dua kali dalam setahun. Rektor pun turut menghimbau dan berharap agar semua pihak dapat menghormati dan bersabar menunggu hasil Pemilu yang dikeluarkan oleh Komisi Pemulihan Umum (KPU).

‘’Kita semua bersyukur Pemilihan Umum 2019 berjalan dengan lancar dan marilah kita saling menghormati pilihan serta hasil yang dicapai. Hal ini menunjukkan kedewasaan bangsa Indonesia yang semakin matang dalam berdemokrasi. Dengan hasil Pemilu 2019 ini, kita yakin bahwa bangsa dan negara Indonesia akan bertambah maju dan sejahtera,’’ imbuhnya.
Wisuda kali ini mengusung tema “Masa Depan Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Menghadapi Revolusi Sosial 5.0” seiring dengan komitmen Unas yang tengah bersiap untuk menghadapi era revolusi 4.0. Hadir sebagai keynote speaker, Prof. Dr. Ismunandar, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristek Dikti.

‘’Unas dalam prosesnya telah mengadopsi sistem komputerisasi dari tahun 1998 yang terus dikembangkan sampai saat ini menjadi sistem tata kelola kampus berbasis online. Saat ini sudah mencapai 71% dari semua sistem tata kelola sudah berbasis online, dimana 29% sisanya sedang dalam proses pengerjaan dengan target capaian pada tahun ajar ganjil 2019/2020 akan mencapai mendekati 100%. Dengan kata lain pada titik itu, Unas akan menjadi kampus yang berkategori cyber university atau smart campus,’’ papar El Amry.

Didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang modern, Universitas Nasional terus mengembangkan sistem pembelajaran jarak jauh yang bisa dicapai oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia yaitu Cyber University. Akan banyak pemangku kepentingan yang akan terlibat dan tertarik dalam pendirian Cyber University. Dan Unas merupakan salah satu yang terdepan dalam pengembangan Cyber University di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr, Ismunandar mengungkapkan bahwa di era industry 4.0 dan masyarakat sosial 5.0, perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan mutu dan menghasilkan lulusan yang dibutuhkan oleh bangsa serta menumbuhkan masyarakat madani. Mahasiswa dan lulusan, lanjutnya harus melengkapi diri dengan soft dan hard skill, kemampuan untuk mendukung keahlian serta harus punya literasi baru, yaitu literasi data, teknologi dan manusia.

‘’Lulusan dituntut untuk memiliki literasi manusia karena berbagai pekerjaan baru menuntut kita memiliki empati, simpati, leadership, yang tidak bisa dilakukan oleh robot. Literasi teknologi, artinya memiliki kemampuan untuk memahami bahasa robot, seperti coding, pemrograman karena ke depannya kita akan banyak berinteraksi dengan robot dan mesin. Dan tidak lupa memiliki kemampuan literasi data, dapat membaca data yang saat ini menjadi tambang emas baru,’’ papar Ismunandar.

Pada wisuda kali ini, Unas meluluskan 1040 wisudawan dari jenjang S3, S2, S1, DIV dan DIII. Para wisudawan terdiri dari empat wisudawan program Doktor, 64 wisudawan program Magister, 648 wisudawan program Sarjana, 304 wisudawan program D IV dan 20 wisudawan program D III.

Wisudawan terbaik dari Sekolah Pascasarjana, dengan IPK tertinggi Cum Laude diraih oleh Rena Santrinny dari Program Studi Magister Hukum dengan IPK 3,91. Untuk Program Sarjana IPK Tertinggi Cum Laude diraih Luna Vidia Zahra dari Program Studi Hukum dengan IPK 3,90. Adapun dari program Diploma IPK tertinggi, Cum Laude diraih Ellsa Fira Widyasepta dari Program Studi Bahasa Korea dengan IPK 3,96 . Selain itu masih ada 362 wisudawan yang lulus dengan predikat cum laude .

selengkapnya : HARIANPELITA.CO